Scout Promise

"Ikhlas Bakti Bina Bangsa, Berbudi Bawa Laksana"

Sabtu, 29 September 2012

 PENGURUS PRAMUKA PECAH, KENAPA BISA???


MAKASSAR, Tiga pelatih andalan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka (Kwarcab) Makassar yang dipecat sepihak Ketua Kwarcab Makassar, Ibrahim Saleh, beberapa waktu lalu berbuntut panjang. Sedikitnya, 80 pelatih pun memilih keluar dari kepengurusan Kwarcab lalu membentuk wadah tersendiri, yakni Ikatan Persaudaraan Pelatih Pramuka Makassar yang disingkat IP3M. Wadah ini lalu bersikap dan bulat mendukung paket Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu`mang (Sayang) di Pilgub 2013 mendatang.
"Sebenarnya, Pramuka dilarang berpolitik praktis, tapi ini kan sikap pribadi. Semua pelatih di IP3M bulat mendukung Syahrul Yasin Limpo yang juga Ketua Kwarda Pramuka Sulsel," tegas Sekretaris IP3M, H Burhanuddin yang ditemui disela-sela acara Syawalan dan Halal Bihalal IP3M di Kompleks SMP Datuk Ribandang, Rabu 29 Agustus, siang tadi.
Burhanuddin yang kini menjabat Kepala SDI Kalukubodoa itu mengungkapkan, dia bersama dua rekan pelatihnya, yakni mantan Kepala SDI Pannampu, H Mappe Kasim dan Muh Tahir dipecat tanpa alasan yang jelas.
"Siapa yang tidak sakit hati kalau dipecat begitu saja, tanpa alasan yang jelas. Kami bertiga di pecat tanpa pemberitahuan, kami juga tidak tahu penyebabnya," kata Burhanuddin. Ditambahkan, IP3M terbentuk atas inisiatif para pelatih Pramuka di Makassar yang merupakan aksi solidaritas para pelatih yang tidak menerima pemecatan pelatih secara sepihak.

"Semua pelatih Pramuka Makassar sudah keluar dari kepengurusan Kwarcab. Mereka semua masuk dan bergabung di IP3M. Insya Allah dalam waktu dekat ini, IP3M akan dideklarasikan dan kita akan mengundang Ketua Kwarda Sulsel Syahrul Yasin Limpo," tukasnya.
Turut hadir dalam Syawalan dan Halal Bihalal IP3M tersebut diantaranya, Kepala UPTD Kecamatan Tallo, Kepala SDN Paccinang, H Said Sangkala SPd, Kepala SD, SMP dan SMA Datuk Ribandang dan sejumlah pelatih.
Haram hukumnya Pramuka berpolitik.
Menanggapi reaksi para pelatih Pramuka tersebut, Ketua Kwarcab Makassar Ibrahim Saleh yang dikonfirmasi wartawan, Rabu 29 Agustus siang tadi, menegaskan haram hukumnya Pramuka berpolitik praktis. Sebab menurut dia, Pramuka harus netral, termasuk pada pilgub mendatang.
"Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Pramuka itu kan sudah jelas. Bahwa Pramuka itu organisasi non politik, dan dilarang berpolitik praktis. Tapi kalau personnya, ya terserah mereka, itu kan hak pribadi masing-masing," kata Kepala Bappeda Makassar ini.
Ibrahim mengungkapkan, IP3M yang dibentuk pelatih "barisan sakit hati" itu ilegal, karena mereka membentuk organisasi tanpa sepengetahuan Kwarcab. "Wadah yang mereka bentuk itu ilegal," terangnya. (sms)
BERITA TERKAIT :
Pemecatan Pelatih Pramuka tak Terkait Politik
Makassar, Pemecatan tiga pelatih Pramuka tidak ada kaitannya dengan politik ataupun karena mendukung salah satu kandidat dalam pemilihan Gubernur Sulsel.
Begitu halnya dengan rencana pembentukan Ikatan Persaudaraan Pelatih Pramuka Makassar (IP3M), sama sekali tidak relevan kalau disebut bernuansa politik.
Wadah ini hanya sebagai penyalur potensi pelatih pembina Pramuka se Kota Makassar semata. Demikian diungkap Sekretaris IP3M, H Burhanuddin, Jumat 31 Agustus.
"Jadi, tidak benar kalau dikatakan saya dan semua pelatih Pramuka Makassar mendukung Syahrul Yasin Limpo dalam Pilgub 2013 mendatang. Tidak pernah saya berbicara politik, dan tidak pernah mengatakan mendukung SYL," tegasnya.
Mengenai pemecatannya sebagai Sekretaris Kwarcab Makassar, Burhanuddin mengaku bukan karena politik. Tapi perbedaan pendapat yang berujung Ketua Kwarcab marah besar, dan langsung memecat tiga pelatih pembina Pramuka.
"Saya, Pak Mappe Kasim dan Pak Tahir selalu mengingatkan Pak Ibrahim (Ketua Kwarcab, red) kalau sering bertindak diluar aturan Pramuka. Ya, mungkin tersinggung dan marah kalau sering kali diingatkan jika ada tindakannya diluar dari aturan Pramuka," tukasnya. (sms)
(Sumber : www.fajar.co.id )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar