PENGURUS PRAMUKA PECAH, KENAPA BISA???
MAKASSAR, Tiga pelatih andalan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka (Kwarcab) Makassar yang dipecat sepihak Ketua Kwarcab Makassar, Ibrahim Saleh, beberapa waktu lalu berbuntut panjang. Sedikitnya, 80 pelatih pun memilih keluar dari kepengurusan Kwarcab lalu membentuk wadah tersendiri, yakni Ikatan Persaudaraan Pelatih Pramuka Makassar yang disingkat IP3M. Wadah ini lalu bersikap dan bulat mendukung paket Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu`mang (Sayang) di Pilgub 2013 mendatang.
"Sebenarnya,
Pramuka dilarang berpolitik praktis, tapi ini kan sikap pribadi. Semua
pelatih di IP3M bulat mendukung Syahrul Yasin Limpo yang juga Ketua
Kwarda Pramuka Sulsel," tegas Sekretaris IP3M, H Burhanuddin yang
ditemui disela-sela acara Syawalan dan Halal Bihalal IP3M di Kompleks
SMP Datuk Ribandang, Rabu 29 Agustus, siang tadi.
Burhanuddin yang kini menjabat Kepala SDI Kalukubodoa itu mengungkapkan, dia bersama dua rekan pelatihnya, yakni mantan Kepala SDI Pannampu, H Mappe Kasim dan Muh Tahir dipecat tanpa alasan yang jelas.
Burhanuddin yang kini menjabat Kepala SDI Kalukubodoa itu mengungkapkan, dia bersama dua rekan pelatihnya, yakni mantan Kepala SDI Pannampu, H Mappe Kasim dan Muh Tahir dipecat tanpa alasan yang jelas.
"Siapa
yang tidak sakit hati kalau dipecat begitu saja, tanpa alasan yang
jelas. Kami bertiga di pecat tanpa pemberitahuan, kami juga tidak tahu
penyebabnya," kata Burhanuddin. Ditambahkan, IP3M terbentuk atas
inisiatif para pelatih Pramuka di Makassar yang merupakan aksi
solidaritas para pelatih yang tidak menerima pemecatan pelatih secara
sepihak.
"Semua pelatih Pramuka Makassar sudah keluar dari kepengurusan Kwarcab. Mereka semua masuk dan bergabung di IP3M. Insya Allah dalam waktu dekat ini, IP3M akan dideklarasikan dan kita akan mengundang Ketua Kwarda Sulsel Syahrul Yasin Limpo," tukasnya.
"Semua pelatih Pramuka Makassar sudah keluar dari kepengurusan Kwarcab. Mereka semua masuk dan bergabung di IP3M. Insya Allah dalam waktu dekat ini, IP3M akan dideklarasikan dan kita akan mengundang Ketua Kwarda Sulsel Syahrul Yasin Limpo," tukasnya.
Turut
hadir dalam Syawalan dan Halal Bihalal IP3M tersebut diantaranya,
Kepala UPTD Kecamatan Tallo, Kepala SDN Paccinang, H Said Sangkala SPd,
Kepala SD, SMP dan SMA Datuk Ribandang dan sejumlah pelatih.
Haram hukumnya Pramuka berpolitik.
Menanggapi
reaksi para pelatih Pramuka tersebut, Ketua Kwarcab Makassar Ibrahim
Saleh yang dikonfirmasi wartawan, Rabu 29 Agustus siang tadi, menegaskan
haram hukumnya Pramuka berpolitik praktis. Sebab menurut dia, Pramuka
harus netral, termasuk pada pilgub mendatang.
"Anggaran
dasar dan anggaran rumah tangga Pramuka itu kan sudah jelas. Bahwa
Pramuka itu organisasi non politik, dan dilarang berpolitik praktis.
Tapi kalau personnya, ya terserah mereka, itu kan hak pribadi
masing-masing," kata Kepala Bappeda Makassar ini.
Ibrahim
mengungkapkan, IP3M yang dibentuk pelatih "barisan sakit hati" itu
ilegal, karena mereka membentuk organisasi tanpa sepengetahuan Kwarcab.
"Wadah yang mereka bentuk itu ilegal," terangnya. (sms)
BERITA TERKAIT :
Pemecatan Pelatih Pramuka tak Terkait Politik
Makassar,
Pemecatan tiga pelatih Pramuka tidak ada kaitannya dengan politik
ataupun karena mendukung salah satu kandidat dalam pemilihan Gubernur
Sulsel.
Begitu
halnya dengan rencana pembentukan Ikatan Persaudaraan Pelatih Pramuka
Makassar (IP3M), sama sekali tidak relevan kalau disebut bernuansa
politik.
Wadah
ini hanya sebagai penyalur potensi pelatih pembina Pramuka se Kota
Makassar semata. Demikian diungkap Sekretaris IP3M, H Burhanuddin, Jumat
31 Agustus.
"Jadi,
tidak benar kalau dikatakan saya dan semua pelatih Pramuka Makassar
mendukung Syahrul Yasin Limpo dalam Pilgub 2013 mendatang. Tidak pernah
saya berbicara politik, dan tidak pernah mengatakan mendukung SYL,"
tegasnya.
Mengenai
pemecatannya sebagai Sekretaris Kwarcab Makassar, Burhanuddin mengaku
bukan karena politik. Tapi perbedaan pendapat yang berujung Ketua
Kwarcab marah besar, dan langsung memecat tiga pelatih pembina Pramuka.
"Saya,
Pak Mappe Kasim dan Pak Tahir selalu mengingatkan Pak Ibrahim (Ketua
Kwarcab, red) kalau sering bertindak diluar aturan Pramuka. Ya, mungkin
tersinggung dan marah kalau sering kali diingatkan jika ada tindakannya
diluar dari aturan Pramuka," tukasnya. (sms)
(Sumber : www.fajar.co.id )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar